BY: JAMILAZZAINI
Suratku ini aku awali dgn kata-kata, "Aku sangat merindukanmu, mungkinkah rinduku berbalas?" Dulu kau sering mendatangiku dan menciumku.Kini, kau tempatkan aku di tempat yg nyaman, namun itu menyiksaku krn kau jarang bercengkerama denganku.Kau lebih sibuk berlama-lama dg iPad dan BB-mu.
Saya benar-benar sangat iri dgn iPad dan BB yang kau miliki. Kemana pun kau pergi, mrk selalu kau bawa. Saat di rumah pun kau asyik dan rela berlama-lama dgn mereka berdua. Sementara aku, tetap kau abaikan. Padahal, sibuk di depan iPad dan BB belum tentu semuanya memberi manfaat dan berpahala.
Ketahuilah, saat kau bercengkerama denganku setiap hurufku memberi satu kebaikan dan memberikan 10 kali lipat pahala walau mungkin kau tak tahu maknanya. Bahkan saat kau terbata-bata saat berucap,kau justeru mendapat dua pahala. Pahala membacaku dan pahala krn kau kesulitan mengucapkannya.
Siapa yang berpegang teguh kepadaku maka ia tak akan tersesat, tapi mengapa kau merasa tak bersalah saat jarang menyapaku. Kau malu bila blm membaca buku atau novel best seller, tapi mengapa kau tak merasa malu sedikitpun blm menyelesaikan membacaku?
Aku ada bukan untk kau simpan di almarimu tetapi seharusnya u/ kau simpan di hatimu. Tetapi bgm mungkin aku bersemayam di hatimu bila kau jarang membacaku?
Seharusnya aku dipelajari bkn hanya ketika kau kecil tetapi seharusnya setiap waktu. Mengapa? Krn aku ini pedoman hidupmu. Aku bukanlah "mainan" yg hanya kau baca saat kau kecil.Aku ada jg bukan hanya sekedar menjadi mas kawin saat kau menikah. Bukan pula hanya untk kau ingat, saat ada kematian di keluargamu.
Mengapa hidupmu kacau? Mengapa kau sering jenuh? Mengapa hidupmu sering gelisah? Mengapa kau sering berani berbuat maksiat? Mengapa kau byk tak mengerti ketentuan Tuhanmu? Itu karena kau jarang bercengkerama denganku.
Demikianlah suratku untukmu, semoga kau mengerti keluhan & deritaku. Aku ingin kau manjakan spt iPad dan BB-mu.
Yang rindu padamu,
Kitab sucimu
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment