THR Tiap Hari Ramadhan, pengajian banyak diadakan, ceramah tarawih, khutbah Nuzulul Qur'an, Khataman dimana-mana terselenggarakan, suasana Rahmat meliputi pelosok negeri, dan membuat minder orang-orang yang bermaksiat, membikin malu gaya pacaran ala barat, suasana tilawah tadarus marak.
Globalisasi dan modernisasi perlahan menggeser nilai-nilai Ramadhan. Suasana saat Ramadhan tiba setiap bulannya pun semakin lama semakin meredup. Ketika suasana Ramadhan ternyata masih banyak yang pede dengan buka auratnya, TV juga pede menampilkan gosip, ghibah, serta sinetron yang membudayakan opini ketrendian pacaran, celana pendek, you can see, iklan-iklan makanan minuman. Acara Agama katanya syiar ternyata lawakan, begitu dahsyat pergeseran nilai kalau memakain perkataan Kyai Haji Zainuddin MZ Almarhum.
Kesadaran haruslah ada diatas, menata kembali sendi-sendi nilai kehidupan, zaman jahiliyah sepanjang masa terjadi ketika seorang Rasul Allah telah lama wafat, dan Umatnya semakin menjauh dari Ajaran Allah, tipu daya syetan membiasakan dosa dan kesalahan, sehingga Zaman Jahiliyah memiliki karakter zaman yg aneh, dimana seakan-akan belum pernah seorang Nabi yang diutus, padahal sudah.
Dosa korupsi biasa, dosa buka aurat biasa, dosa hamil lagi biasa, dosa kriminal biasa. Padahal disisi Allah sangat buruk sekali bila kemaksiatan merata.
Dengan demikian masih layakkah THR diangankan pada benak dan hati para pecinta Allah dan Rosul-Nya ?
THR alias Saat Ramadhan, jadikanlah benteng untuk menjaga Pribadi, keluarga, dalam masa dimana zaman menggiring umat menjauhi nilai-nilai keimanan. Selagi ada waktu, renungkanlah dan perbarui semangat ibadah, beramal shaleh, amar ma'ruf nahi munkar.
Tahapan2 kehidupan dunia menuju alam baka, adalah karunia yang akan jadi kenangan, dan hilang tertelan waktu. Posisi kita ialah ada dalam hati, seberapa jauh kita mengabdi kepada Allah SWT, lalu apa yang harus ditunjukkan sebagai prestasi amal shaleh kepada Allah SWT
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment