Tuesday, July 24, 2012

DETIK DETIK KEPERGIAN RASULULLAH SAW

♥ Bismillahirrahmaanirrahiim ♥

Pagi itu Rasululloh dengan suara terbata-bata berkutbah, " Wahai umat ku. kita semua dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih_Nya, maka taat dan bertaqwala kepada_Nya. Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Siapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersama-sama aku"

Kutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata rasululloh yang tenang dan penuh minat menatap satu persatu sahabatnya. Abu bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang. Ali menundukkan kepala.

Isyarat telah datang, saatnya telah tiba, " Rasululloh akan meninggalkan kita semua" keluh hati sahabat. Manusia tercinta itu, hampi selesai tunaikan tugasnya. Tanda-tanda itu makin kuat. Ali dengan cekatan memeluk rasululloh yang lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah rasululloh masih tertutup. Di dalamnya rasul terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam, "bolehkah saya masuk?'
tanyanya.

Fatimah tak mengijinkan masuk. "Maafkan ayahku sedang demam."

Ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya, "siapakah itu wahai anakku" "Tak taulah ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya" tutur Fatimah lembut.

Rasul menatap putrinya dengan pandangan yang mengetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah putrinya hendak di kenangnya.

" Ketahuilah. Dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikul maut" kata rasululloh. Fatimahpun menahan ledakan tangisnya.

Ketika malaikat maut datang mendekat, rasul menanyakan kenapa jibril tidak menyertainya. Kemudian di panggilah jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah" tanya rasul dengan suara yang teramat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka. para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Ternyata itu tidak membuat rasul lega. Matanya masih penuh gambaran kecemasan.

" Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya jibril.

" Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

" Jangan khawatir ya rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepada ku, Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya" kata jibril.

Detik-detik semakin dekat. Saatnya Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh rasululloh di tarik. Nampak sekujur tubuh rasul bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini" rasululloh mengaduh lirih. Fatimah terpejam. Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya rasululloh pada malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah di renggut ajal," kata Jibril. Kemudian terdengar rasul memekik karena sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpahkan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku".

Badan rasul mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya, " Uushikum bis shalati, wa maa malakat aymanukum. Peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu"

Di luar pintu tangispun mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Ali kembali mendekatkan telinga di bibir rasul yang mulai kebiruan, " Ummatii..., ummatii...., ummatii...,"

Berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi."

Wallahu a'lam
_________
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, July 20, 2012

Belajar Ikhlas dari Kisah Seorang Tukang Sol Sepatu

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup. Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir "Mau nonton apa saya malam ini?", Mbah Sarno cuma bisa berfikir "saya bisa makan atau nggak malam ini?"

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.

Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.

Ketika Mbah Sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

"Wah cepat sekali. Berapa pak?"

"5000 rupiah mas"

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

"Wah mas gak ada uang pas ya?"

"Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak"

"Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian"

"Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan"

"Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi."

"Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak."

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, "Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya."

Waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

"Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakMu."

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

"Wah kebetulan kita ketemu disini, Pak. Ini bayaran yang tadi siang pak."

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

"Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?"

"Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis pak. Saya mohon doanya pak"

"Tapi ini terlalu banyak mas"

"Saya bayar sol sepatu cuma Rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini."

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.

Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan.
Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, July 16, 2012

Antara Adil dan Taqwa

By. Ust. A. Latief Khan

berlaku adillah,... karena adil itu dekat dengan taqwa,... demikianlah pesan Rabbani yang ditetapkan secara abadi dalam al Qur'an,...
dan tak mungkin anda mampu mengusung keadilan,... jika masih terdapat dengki, ujub,.. sum'ah,.. sombong,..dalam hati,...
keadilan itu menjadi mudah,.. jika hati dipenuhi dengan ikhlas,.. rafiq,.. tawadhu,.. sabar,.. kasih sayang,... kelembutan,...
subhanallah,...
pesan ayat ini sama saja ingin mengatakan,...
bahwa sifat adil dalam dirimu,.... menunjukkan kejelasan taqwa dalam kepribadianmu,...
semoga
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mawar untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km
darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu
menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."

Pria itu tersenyum dan berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dipaketkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira,
katanya, "Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?"


Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil
itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya lewat paket. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, July 7, 2012

Dulu Haram Kini Halal dengan Istiqamah

Pada suatu ketika di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pencuri yang hendak bertaubat, dia duduk di majelis Nabi Muhammad SAW dimana para sahabat berdesakdesakkan di Masjib Nabawi.

Suatu ketika dia menangkap perkataan Nabi saw : "Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Haram itu dalam keadaan halal". Sungguh dia tidak memahami maksudnya, apalagi ketika para sahabat mendiskusikan hal tersebut setelah majelis dengan tingkat keimanan dan pemahaman yang jauh dibawah sang pencuri merasa tersisihkan.

Akhirnya malam pun semakin larut, sang pencuri lapar. Keluarlah dia dari Masjid
demi melupakan rasa laparnya.

Di suatu gang tempat dia berjalan, dia mendapati suatu rumah yang pintunya agak terbuka. Dengan insting pencurinya yang tajam ia dapat melihat dalam gelap bahwa pintu itu tidak terkunci…dan timbullah peperangan dalam hatinya untuk mencuri atau tidak. Tidak, ia merasa tidak boleh mencuri lagi.

Namun tiba-tiba timbul bisikan aneh : "Jika kamu tidak mencuri mungkin akan ada pencuri lainnya yang belum tentu seperti kamu". Menjadi berfikirlah dia, maka diputuskan dia hendak memberitahukan/mengingatkan pemiliknya di dalam agar mengunci pintu rumahnya, karena sudah lewat tengah malam.

Dia hendak memberi salam namun timbul kembali suara tadi : "Hei pemuda! bagaimana kalau ternyata di dalam ada pencuri dan pintu ini ternyata adalah pencuri itu yang membuka, bila engkau mengucap salam … akan kagetlah dia dan bersembunyi, alangkah baiknya jika engkau masuk diam-diam dan memergoki dia dengan menangkap basahnya !"

Ah.. benar juga, pikirnya.

Maka masuklah ia dengan tanpa suara… Ruangan rumah tersebut agak luas, dilihatnya berkeliling ada satu meja yang penuh makanan – timbul keinginannya untuk mencuri lagi, namun segera ia sadar – tidak, ia tidak boleh mencuri lagi.

Masuklah ia dengan hati-hati, hehhh …syukurlah tidak ada pencuri berarti memang sang pemilik yang lalai mengunci pintu. Sekarang tinggal memberitahukan kepada pemilik rumah tentang kelalaiannya, tiba-tiba terdengar suara mendengkur halus dari sudut ruang….Ahh ternyata ada yang tidur mungkin sang pemilik dan sepertinya perempuan cantik. Tanpa dia sadari kakinya melangkah mendekati tempat tidur, perasaannya berkecamuk, macam-macam yang ada dalam hatinya. Kecantikan, tidak lengkapnya busana tidur yang menutup sang wanita membuat timbul hasrat kotor dalam dirinya.

Begitu besarnya hingga keluar keringat dinginnya, seakan jelas ia mendengar jantungnya berdetak kencang didadanya, serta tak dia sangka ia sudah duduk mematung disamping tempat tidur…Tidak, aku tidak boleh melakukan ini aku ingin bertaubat dan tidak mau menambah dosa yang ada, tidakk !!

Segera ia memutar badannya untuk pergi. Akan ia ketuk dan beri salam dari luar sebagaimana tadi. Ketika akan menuju pintu keluar ia melalui meja makan tadi, tiba-tiba terdengar bunyi dalam perutnya…ia lapar. Timbullah suara aneh tadi : "Bagus hei pemuda yang baik, bagaimana ringankah sekarang perasaanmu setelah melawan hawa nafsu birahimu?"

Eh-eh, ya. Alhamdulillah ada rasa bangga dalam hati ini dapat berbuat kebaikan dan niat perbuatan pemberitahuan ini akan sangat terpuji. Pikir sang pemuda. Suara itu berkata: "Maka sudah sepatutnya engkau memperoleh ganjaran dari sang pemilik rumah atas niat baikmu itu, ambillah sedikit makanan untuk mengganjal perutmu agar tidak timbul perasaan dan keinginan mencuri lagi!!"

Berpikirlah dia merenung sebentar, patutkah ia berbuat begitu? "Hei – tiba2x ia tersadar serta berucap dalam hati – engkau dari tadi yang berbicara dan memberi nasihat kepadaku? Tapi nasihatmu itu telah menjadikan aku menjadi tamu tidak diundang seperti ini, tidak.. aku tidak akan mendengarkan nasihatmu. Bila engkau Tuhan, tidak akan memberi nasihat seperti ini. Pasti engkau Syaithon….(hening).

Celaka aku, bila ada orang yang di luar dan melihat perbuatanku …. aku harus keluar." Maka tergesa-gesa ia keluar rumah wanita tersebut, ketika tiba dihadapan pintu ia mengetuk keras dan mengucap salam yang terdengar serak menakutkan.

Semakin khawatir ia akan suaranya yang berubah, setelah itu tanpa memastikan pemiliknya mendengar atau tidak ia kembali menuju masjid dengan perasaan galau namun lega, karena tidak ada orang yang memergoki dia melakukan apa yang disarankan suara aneh tadi.

Sesampai dimasjid, ia melihat Nabi saw sedang berdiri sholat. Di sudut ruang ada seorang yang membaca al qur-aan dengan khusyu' sambil meneteskan air mata, di sudutsudut terdapat para shahabat dan kaum shuffah tidur. Dingin sekali malam ini, lapar sekali perut ini teringat lagi ia akan pengalaman yang baru dia alami, bersyukur ia atas pertolongan Allah yang menguatkan hatinya.

Tapi … tidak di dengar bisikan Allah di hatinya, apakah Allah marah kepadaku? Lalu ia menghampiri sudut ruang masjid duduk dekat pintu, dekat orang yang membaca al quraan. Ditengah melamunnya ia mendengar sayup namun jelas bait-bait ayat suci ……

Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong:"Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari pada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja Mereka menjawab:"Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri". (QS. 14:21)

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orangorang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. 14:22)

Bergetarlah hatinya mendengar perkataan Allah yang di dengarnya, berkatalah ia "Engkau berbicara kepadakukah, ya Allah?" Serasa lapang hatinya, semakin asyik dia mendengarkan bacaan suci itu, maka lupalah ia akan laparnya, segar rasanya badannya.

Cukup lama ia mendengarkan bacaan orang itu hingga tiba-tiba tersentak ia karena bacaan itu dihentikan berganti dengan ucapan menjawab salam. Terlihat olehnya pula bahwa pria itu menjawab salam seseorang wanita dan seorang tua yang masuk langsung menuju tempat Nabi Muhammad SAW sedang duduk berdzikir, dan wajah wanita itu … adalah wajah wanita tadi !!!??? Timbul gelisah hatinya, apakah tadi ketika ia berada di ruangan itu sang wanita pura-pura tidur dan melihat wajahnya? Ataukah ada orang yang diam-diam melihatnya, mungkin laki-laki tua yang bersamanya adalah orang yang diam-diam memergokinya ketika ia keluar dan mengetuk pintu rumah itu? Ahh … celaka, celaka.

Namun gemetar tubuhnya, tidak mampu ia menggerakkan anggota tubuhnya untuk bersembunyi atau pergi apalagi tampak olehnya pria yang tadi membaca al Qur-aan hendak tidur dan tak lama pun mendengkur. Dan ia lihat mereka sudah berbicara dengan Nabi saw…. celaka, pikirnya panik !!

Hampir celentang jatuh ia ketika terdengar suara Nabi Muhammad SAW. : "Hai Fulan, kemarilah !" Dengan perlahan dan perasaan takut ia mendekat. Ia berusaha menyembunyikan wajahnya.

Ia mendengar sang perempuan masih berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. katanya : "…benar ya Rosulullah, saya sangat takut pada saat itu saya bermimpi rumah saya kemasukan orang yang hendak mencuri, dia mendekati saya dan hendak memperkosa saya, ketika saya berontak … ternyata itu hanya mimpi. Namun ketika saya melihat sekelilingnya ternyata pintu rumah saya terbuka sebagaimana mimpi saya dan ada suara menyeramkan yang membuat saya takut. Maka segera saya menuju rumah paman saya untuk meminta dicarikan suami buat saya, agar kejadian yang di mimpi saya tidak terjadi bila saya ada suami yang melindungi. Sehingga beliau mengajak saya menemui engkau disini agar memilihkan calon suami untuk saya".

Nabi saw memandang kepada si pemuda bekas pencuri, lalu berkata : "Hai Fulan, karena tidak ada pria yang bangun kecuali engkau saat ini maka aku tawarkan padamu, maukah engkau menjadi suaminya?" Terkejut ia mendengar itu, cepat mengangguklah ia.

Dan setelah sholat shubuh Nabi saw mengumumkan hal ini dan meminta para shahabat mengumpulkan dana untuk mengadakan pernikahan dan pembayaran mas kawin si pemuda ini.
Setelah pernikahannya, tahulah ia akan arti perkataan Nabi Muhammad yang lalu :
"Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika dia
akan memperoleh yang Haram itu dalam keadaan halal".
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, July 6, 2012

Guru Produktif Bakal Dapat Insentif

Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) akan memberikan insentif tambahan bagi para guru yang produktif. Guru yang produktif adalah guru yang mampu memberikan dan menyampaikan bahan ajar kepada para siswanya dengan baik dan benar.

Salah satu indikator dari seorang guru yang produktif adalah pencapaian dari standard kompetensi yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada nilai ujian siswa.

Hal ini diharapkan dapat memberikan motivasi baru bagi para guru yang mengajar di sekolah unggulan tersebut. Mudah-mudahan PDM dapat terus "exis" dengan konsep "Never Stop Moving" nya. Jr.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, July 5, 2012

Perbedaan Shadaqah dan Zakat

Perbedaan SHADAQOH & ZAKAT :
1. SHADAQOH
Shodaqoh atau yang dalam bahasa Indonesia seringkali dituliskan dengan "sedekah" memiliki makna yang lebih luas lagi dari zakat dan infaq. Shodaqoh dapat dimaknai dengan satu tindakan yang dilakukan karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Sehingga shodaqoh dapat kita maknai dengan segala bentuk / macam kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Shodaqoh dapat berbentuk harta seperti zakat atau infaq, tetapi dapat pula sesuatu hal yang tidak berbentuk harta.
Menurut Nabi saw., "Setiap amal yang baik adalah sedekah." Bahkan, beliau bersabda, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah."

Q.S. At-Thalaaq ayat 7."Dan hendaklah orang yang disempitkan rezekinya bersedekah."

Hadits Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa sedekah itu dapat menolak bala."Bersegeralah untuk bersedekah. Sebab, yang namanya bala tidak bisa mendahului sedekah."

Hadis lainnya, "Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah."

Dari Abu Hurairah rodhiallohu'anhu, ia berkata: Rasulullah sholallahu'alaihi wasallam bersabda, "Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Dzar rodhiallohu'anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat Rasulullah melapor, "Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, Beliau bersabda, "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah." Mereka bertanya. "Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun mendatangkan pahala?" Beliau bersabda, "Apa pendapatmu, bila ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala." (HR. Muslim)

Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi saw. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi saw. menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi saw. menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi saw. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Allah menyuruh kita untuk berderma sebagai berikut:
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Q.S. 2:274)

Rasul saw. bersabda, "Banyak-banyaklah kalian berkenalan dengan orang fakir serta miskin. Baik budilah terhadap mereka sebab kelak mereka akan mendapat kekuasaan." Para sahabat bertanya, "Kekuasaan apa, wahai Rasulullah?" "Bila kiamat tiba," lanjut Nabi, "akan dikatakan pada mereka, perhatikan siapa yang dahulu pernah memberimu makanan meski sesuap, minuman meski seteguk, dan pakaian meski selembar. Maka, pegangalah tangannya, tuntunlah ke surga."

Pada satu kesempatan, Rasulullah saw. ditanya seseorang sahabatnya tentang sedekah yang paling utama. Kata beliau, 'Engkau menyedekahkan harta itu pada saat engkau dalam keadaan sehat dan di kala engkau benar-benar menginginkan harta tersebut saat itu.'' (HR Abu Dawud).

Firman Allah Swt. ''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai.
Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.''
(Ali 'Imran: 92).

2. ZAKAT
Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang berkah, membersihkan atau mensucikan. Zakat memiliki persyaratan hukum yang sudah ditetapkan, seperti jenisnya, jumlah dan waktunya. Dalam Al Qur'an, kata zakat disandingkan dengan kata shalat, jika kita cermati, shalat dan zakat memiliki kesamaan dalam posisi hukum. Masing-masing dari keduanya (Shalat dan zakat) memiliki dalil-dalil hukum yang jelas sehingga keduanya menjadi wajib dan berdosa apabila di tinggalkan atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan dalam syariat.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, July 4, 2012

Berawal dari Mimpi

Saat kecil, Emmanuel Kelly adalah korban perang di Irak. Bersama saudaranya, Ahmed, yang juga memiliki cacat tubuh serupa, ia diadopsi oleh Moira Kelly. Emmanuel, meski tidak memiliki tubuh sesempurna manusia normal, namun memiliki cita-cita menjadi penyanyi terkenal. Ia mengatakan suka menyanyi dan hampir tiap hari menyanyi.
Emmanuel mengatakan: "Menyanyi adalah satu-satunya yang ingin saya lakukan. Banyak penyanyi yang 50 kali lebih baik dari saya, tapi mereka tak mengikuti jalan yang mengarahkan mereka menjadi penyanyi. Kini beberapa pintu telah terbuka, saya ingin menyanyi dan membuat orang bahagia."
Emmanuel dengan tubuh yang kurang sempurna berjalan mantap ke atas panggung The X Factor 2011 (ajang pencarian bakat di Australia). Tatapan matanya begitu percaya diri. Ronan Keating menyapa, menanyakan nama, lalu umurnya. Emmanuel menjawab, ia sebenarnya tak merasa tahu pasti berapa usianya. Ia lahir di tengah perang Irak, dan tak ada keterangan dokumenter saat ia diadopsi. Ronan lalu mempersilakannya mulai menyanyi. Emmanuel memilih lagu Imagine. Lagu dari John Lennon ini dinyanyikan dengan penghayatan dan suara yang begitu indah. Ia tampil memukau. Para juri yang terdiri dari Ronan Keating, Spice Girl Mel Brown, Natalie Bassingthwaighte, dan Guy Sebastian ikut terharu.

Di luar cerita hidupnya dan keberaniannya tampil, Emmanuel memiliki bakat menyanyi yang bagus. Ia menikmati menyanyi dan mampu menjalani tanpa merasa terbeban akan keadaan dirinya. Perasaan audience makin terbawa karena lagu yang dipilihnya, dan keadaan dirinya akibat perang, mengingatkan banyak orang akan sebuah mimpi yang sebenarnya ada di dalam diri mereka, yaitu sebuah kehidupan yang damai. Sebuah mimpi di mana John Lennon, pencipta lagu ini, mengatakan "You may say that I'm a dreamer/But I'm not the only one/I hope someday you'll join us/And the world will be as one". Apa yang tertulis dalam lagu Imagine, adalah mimpi dari banyak orang. Barangkali itulah mengapa lagu ini sering terasa begitu menyentuh bagi orang yang mendengarkan.
Standing ovation dan tepuk tangan meriah dari juri dan penonton mengakhiri lagu yang dinyanyikannya. Emmanuel berjalan ke belakang panggung memeluk ibu dan adiknya dengan penuh haru. Emmanuel adalah anak angkat Moira Kelly yang memimpin LSM Children First Foundation. Dia dan saudaranya Ahmed tak memiliki tangan sempurna. Mereka adalah anak-anak korban perang Irak yang ditinggalkan di sebuah panti asuhan lalu diselamatkan oleh Ms. Kelly ketika mereka masih kecil.
 Berikut videonya:
 
_________________

Artikel selengkapnya, dan artikel-artikel menarik/inspiratif lainnya, bisa didapatkan di majalah LuarBiasa edisi Juni 2012, tersedia di TB Gramedia dan Gunung Agung kota Anda. Untuk pemesanan: (021) 6339523 pada jam dan hari kerja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, July 1, 2012

Kisah Inspiratif Sang Elang

Kisah Elang Sang Raja
Alkisah, terbanglah seekor elang,
meninggalkan istana Raja,
sampai dia tersesat
ke rumah seorang nenek tua;
yang sedang mengaduk tepung,
di lantai rumahnya.

Si nenek sedang menyiapkan makanan
bagi anak-anaknya, ketika dilihatnya
elang ningrat yang anggun itu.

Segera kaki elang itu diikatnya,
dipangkasnya sayapnya,
dipotongya cakarnya,
dan diberinya jerami untuk makanan.

"Pastilah orang salah merawatmu," katanya,
"sayapmu terlalu lebar, dan cakarmu panjang."

"Itulah sebabnya engkau sakit, dan kini
aku akan merawatmu."

Ketahuilah sahabat,
demikianlah cara orang bodoh
memperlakukanmu: orang bodoh
sesat jalan.

Sang Raja mencari elangnya kesana kemari,
sampai akhirnya dia sampai ke gubuk si nenek.

Dilihatnya elangnya disitu,
dibalik asap dan debu,
keadaannya sangat menyedihkan.

Sang Raja berkata, "ini adalah ganjaran
dari perbuatanmu, engkau tidak teguh
dalam bersetia kepadaku."

"Mengapakah engkau tinggalkan Taman dan
tinggal dalam Api ini; apakah tak kau simak:
'dan tidaklah sama antara penghuni an-Naar
dengan penghuni al-Jannah.' " [1]

Ini adalah ganjaran yang tepat,
bagi mereka yang secara tak-sadar
telah meninggalkan keakraban
dengan Sang Raja; malahan tinggal
di rumah sang nenek tua.

Si elang menggosokkan sayapnya ke tangan
Sang Raja; dia berkata tanpa kata,
"Aku telah berdosa.

Wahai Sang Raja nan Pemurah,
jika tak kau terima sesuatupun, kecuali
hal-hal yang baik, maka kemanakah
seorang pendosa memohon,
kepada siapakah merintih?"

Kemurahan Sang Raja
menarik hati jiwa yang sarat dosa,
karena Sang Raja mengubah
semua hal buruk menjadi indah.

Hindarilah berbuat buruk,
karena, bahkan amal terbaik kita pun
tampak buruk di hadapan kecantikan
Sang Kekasih.

Jika kau anggap pengabdianmu berharga,
telah kau kibarkan bendera dosa.

Janganlah engkau mengandalkan
puja-puji dan do'amu, karena itu dapat
membuat hatimu angkuh.

Kau anggap dirimu telah langsung bicara
dengan Rabb: wahai, tak terhitung jumlahnya
mereka yang terpelanting menjauh dari Rabb
karena prasangka ini.

Sungguhpun Sang Raja sama-sama duduk
bersamamu di lantai, tahu dirilah: duduklah
dengan takzim dan merendahkan diri.

Sang Elang berkata,
"Wahai Raja, aku insyaf,
aku kembali,
kuperbarui keislamanku.

Mereka yang mabuk karenamu,
lalu menabrak kesana kemari,
tak lurus lagi jalan kembalinya,
sudilah kiranya Engkau mengampuni.

Walaupun cakarku telah dipotong,
ketika Engkau milikku,
akan kurobek genggaman sang matahari.

Walaupun sayapku telah dipangkas,
ketika Engkau menerimaku,
lengkung langit melambat karena takjub
kepada kecepatan terbangku.

Jika engkau anugerahi aku sebuah sabuk,
gunung kan kucabut;
jika engkau anugerahi aku sebatang pena,
kan kupatahkan tiang-tiang bendera.

Bagaimanapun, tubuhku ini tidaklah kalah
jika dibandingkan dengan serangga itu:
dengan sayapku ini akan kutantang
kerajaan Namrud.

Kalaupun tubuhku selemah burung-burung
'ababiil, dan lawan-lawanku setangguh
armada gajah,

Jika kulempar tanah-liat panas,
sebesar biji kenari, bagi mereka itu bagai
seratus rudal ballista"

Musa berperang
bersenjatakan sebatang tongkat,
menundukkan Fir'aun
dengan bala-tentara berpedang.

Setiap nabi berjuang
dengan hanya mengandalkan pertolongan Rabb:
berperang seorang diri,
mengalahkan seluruh dunia.
Ketika Nuh memohonkan kepada Rabb-nya
sebilah pedang,
dengan perintah-Nya, gelombang banjir
menjadi pedang murka-Nya.

Apakah artinya tentara Bumi
bagi seorang Muhammad?
Ditatapnya rembulan di langit,
yang lalu terbelah. [2]

Agar para ahli nujum yang jahil menyadari
tentang masa umat mereka,
dan dimulainya masa umat Sang Rembulan.

Terbelah itu tentang selesainya masa umat mereka;
karena bahkan Musa kalamullah a.s,
takjub akan umat Sang Rembulan.

Ketika Musa melihat cemerlangnya cahaya
umat Muhammad, yang memancar ketika terbit
fajar Hari Agama.

Dia berkata, "Yaa Rabb, umat siapa itu,
yang begitu dirahmati? Bahkan tak terperikan
oleh rahmat: pada umat itu terdapat visi
akan Engkau?"

Lemparkanlah ke-Musa-anmu
dalam samudera Sang Waktu, dan tampillah
di tengah umat Muhammad.

Rabb bersabda, "Wahai Musa,
Ku-perlihatkan tentang mereka kepadamu,
agar bagimu terbuka jalan penyatuan spiritual
dengan Muhammad,

Karena masamu ini, yaa Kalim,
terpisah jauh dengan masa Muhammad,
tidaklah itu terjangkau olehmu:
tariklah kembali kakimu,
selimut masa ini terlalu panjang bagimu.

Dalam kasih-Ku,
Kuperlihatkan sepotong roti bagi abdi-Ku,
agar kehendak akan itu akan menghidupkan
rintihannya.

Bagai seorang ibu yang menyentuh hidung
bayinya, agar dia terbangun dan segera
mencari makanan,

Karena sang bayi dapat tanpa sadar tertidur
dalam keadaan lapar;
Ketika bangun, segera sang bayi menuju
payudara ibunya, untuk mendapat susu.

Aku adalah sebuah Khazanah,
sebuah Rahmat Tersembunyi,
karenanya Kukirimkan seorang Imam
yang terpandu dengan Haqq."

Semua kemurahan Ilahiah yang kau cari
dengan segenap dirimu;
Dia memperlihatkannya padamu,
agar engkau mendambakannya.

Berapa banyak berhala
Muhammad hancurkan, agar umat dapat
memohon, "yaa Rabb, yaa Rabb!"

Tanpa upaya Muhammad itu,
engkau--seperti para penghulumu--
akan menyembah berhala.

Kepalamu itu telah diselamatkan
dari menyembah berhala,
agar engkau dapat ikut
bersama sekalian umat
mengaku berhutang-budi kepadanya.

Jika engkau berbicara,
nyatakanlah terimakasihmu kepadanya,
bahwa engkau telah diselamatkan:
agar diselamatkannya pula engkau
dari berhala di dalam dirimu.

Kepalamu memang telah diselamatkan
dari tunduk kepada berhala; tapi adakah
telah kau peroleh kekuatan darinya,
agar qalb-mu juga selamat?

Kau lupa berterimakasih kepada ad-Diin,
karena kau peroleh itu secara cuma-cuma,
warisan dari ayahmu.

Orang yang memperolehnya sebagai warisan
takkan menghargainya.

Seorang Rustam mengalami derita yang hebat
untuk mendapatkannya; tak bisa itu
dibandingkan seorang Zal yang tanpa-usaha
memperolehnya.

"Ketika Kusebabkan seseorang merintih,
maka bangkitlah Rahmat-Ku: yang menjerit itu
akan meminum anugerah-Ku.

Jika Aku tak berkehendak memberi sesuatu,
takkan hal itu Kuperlihatkan kepada sang hamba;
tapi ketika telah kuciutkan qalb-nya dengan
kesedihan, makan akan Kuluaskan
dengan kegembiraan.
Rahmat-Ku bergantung pada tangisan yang haqq:
ketika air-mata yang benar menitik,
bangkit menjemput gelombang samudera
Rahmat-Ku."


Rumi: Matsnavi II 323 - 375


Catatan:
[1] "Dan tidaklah sama ashabun-Naar itu dengan ashabul-jannah ..." (QS [59]: 20)

[2] "Telah dekat as-Saat dan telah terbelah rembulan" (QS [54]: 1).

"Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, 'Telah terbelah bulan pada zaman Nabi saw menjadi dua, maka Nabi saw bersabda, 'Saksikanlah'."(HR. Bukhari 3636,3869 dan Muslim 2800).
Powered by Telkomsel BlackBerry®